RSS

I'am strong in YOU

Siang yang terik hari ini, saya berputar - putar mengharap sebuah tempat yang menyejukkan dan teduh. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah taman yang cukup besar di kota ini. Sebelum berangkat ke sana, saya membeli sebuah guling, karena guling di kamar saya sudah tidak layak pakai. Kemudian saya berjalan - jalan di taman kota ini dengan membawa guling. Mungkin orang - orang sudah melihat dengan wajah yang aneh. Bayangkan saja, saya membawa guling angry bird berputar - putar di taman yang banyak dikunjungi orang. Haha, tapi terus saja saya berjalan - jalan tanpa memperhatikan mereka, terbesit rasa malu juga, tapi cukuplah mungkin dihilangkan saja.Sebelum menuju tempat itu, kami juga menyempatkan untuk membeli beberapa buah traktat, karena masih terngiang - ngiang prinsip Retreat Pekerja kemarin bahwa saya tidak boleh takut untuk memberitakan Injil, karena itulah saya mendapat panggilan istimewa ini. 

Puas berputar - putar, akhirnya kami mendapat tempat duduk kosong untuk sejenak melepaskan kelelahan dan kepanasan kami. Seperti biasa, cerita demi cerita mengalir di antara kami dan saya begitu menikmatinya. Kemudian seorang teman saya menceritakan tentang isi buku yang dia baca karya Watchman Nee kalau tidak salah judulnya Cara Membawa Orang Kepada Kristus, dia berkata seperti ini.
"Membagi traktat sebanyak 1000 buah dan ada satu orang yang diselamatkan adalah anugerah yang besar."

Berarti kemungkinan kecil seorang diselamatkan karena traktat. Kemudian kami bersepakat untuk memberikan traktat yang kami beli tadi salah satunya kepada tukang parkir di Taman ini. Saya merasa takut untuk memberikan traktat ini, sangat takut. Lalu saya menyerahkan kartu parkir dan traktat itu kepada teman saya agar dia yang memberikan kepada Bapak tukang parkir. Dia pun menyanggupinya, tetapi saya menarik kembali karcis dan traktat itu, kemudian berkata :
"Biar aku aja yang kasih,"

Saya menguatkan hati saya dan mengumpulkan sedikit keberanian saya. Ketika hendak memberikan traktat itu ada rasa kuatir dalam hati saya, bagaimana kalau orang itu nanti tidak berespon terhadap traktat ini? Bagaimana kalau traktat ini mau dibuang? Tetapi terserah, saya tidak peduli dan menanggalkan semua pikiran - pikiran negatif saya. Saya harus melakukan hal ini. HARUS. Saya memberikan karcis dan traktat itu kepada bapak tukang parkir, dan berkata "Pak, ini dibaca ya," 
Bapak itu menjawab, "buat apa mbak?"
Say tidak sempat menjawab pertanyaan bapak itu. Tetapi dalam hati saya berkata "Untuk nyawa bapak di kekekalan nanti,"

Saya bersyukur, karena ada pribadi yang menguatkan saya, berada di samping saya dan bekerja melalui saya, itulah pribadi Yesus Kristus. Saya tidak tahu apakah bapak itu akan mengambil keputusan untuk membaca traktat itu atau tidak. Biarlah Allah yang bekerja, biarlah Allah sendiri yang berhadapan dengan bapak itu, saya hanya perantara-Nya. 
Hilangkan segala ketakutan saya dan teruslah pakai saya untuk menceritakan perbuatan - perbuatan Mu Ya Allahku
Ada sukacita yang begitu besar setelah saya membagi traktat itu, bahkan saya tersenyum lebar dan berteriak - teriak di motor dan menceritakan kepuasan saya. Tugas saya saat itu selesai, tapi tugas saya tidak berhenti sampai di situ. Saya masih memiliki 3 buah traktat yang siap dibagikan kepada orang. Saya masih memiliki berjuta (lebay) pengalaman dengan Tuhan untuk diceritakan kepada orang.
Mari kita terus menjadi saksi-Nya di dunia ini dan lupakanlah segala kekuatiran dan ketakutanmu, karena Allah yang bekerja
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asal Mula blog ini

Mengingat kembali alasan terbesar kenapa saya mulai menulis blog karena terinspirasi oleh seseorang yang tidak perlu disebutkan. Seorang yang berbakat dalam hal menulis dan menganalisis suatu tema dan menghubungkannya dengan menarik. Ketika saya bilang
"Tulisannya bagus mas,"
dia menjawab ,"Makasih, kamu bikin aja dek,"
Saya memikirkan hal itu, rasanya ingin juga untuk mengembangkan hobby menulis. Tetapi mengirimkannya ke dunia luas? Mungkinkah? Merasa kalau tulisan saya tidak sebagus itu dan tidak layak dibaca orang. Saya tipe orang yang lebih suka mengungkapkan semua rasa dan gejolak di jiwa lewat perkataan dan ekspresi. Meskipun saya suka menulis *bahkan saya punya buku harian sejak SD* tetapi saya merasa tidak mahir dalam hal ini.Saya akan menceritakan kenapa saya merasa tidak cukup mahir :)
Dulu, saya termasuk murid terbaik di kelas (SD) dan ketika ada perlombaan tentang menulis di tingkat provinsi Jateng dan DIY, guru saya mengikutkan saya dalam lomba itu. Saya lupa temanya apa karena sudah lama sekali, hehe. Tetapi yang jelas saya menulis kalimat - kalimat itu sendiri dan kemudian meminta tolong kepada ayah saya untuk mengetiknya.(jaman itu belum bisa mengetik sendiri) Akhirnya teks itu dikirimkan ke tempat penyelenggaraan lomba. Dan ternyata dari beberapa orang wakil sekolah, saya termasuk dalam nominasi juara dan harus mengikuti training dan pembagian hadiah di Salatiga. Kami bertiga, dan orang tua masing - masing serta seorang guru saya berangkat ke Salatiga dengan bergembira. Sampai disana kami melakukan banyak aktifitas, menyanyi, mendengarkan cerita, makan dan lain - lain. Tiba saatnya pembagian hadiah, dan ternyata saya mendapat juara harapan 3. Sedangkan teman saya yang lain mendapat juara 1 dan 2. Di satu sisi, saya senang sekali pada saat itu, karena saya mendapat piagam dan uang yang jaman itu sangat banyak (ukuran anak SD). Tapi di sisi lain juga malu, karena dua orang teman saya lebih unggul daripada itu.
Kemudian beberapa hari kemudian, saat upacara di sekolah kami bertiga menyerahkan prestasi itu kepada kepala sekolah di hadapan para murid dan guru. Dua orang lainnya menyerahkan piala, sedangkan saya hanya menyerahkan piagam sebagai juara harapan III. Ada orang - orang yang berceletuk :"Kok kamu cuma dapet harapan 3 toh on? Kan si x dan y dapat juara 1 dan 2, kenapa nggak sekalian kamu juara 3?"
ketika mendengar hal itu rasanya cukup down dan bete sekali. Seingat saya dulu saya menjawab pertanyaan itu dengan cetus dan mengejek teman saya yang lain. 
Mungkin oleh karena itulah saya merasa tidak cukup terampil dalam menulis dan takut untuk menuangkan pikiran saya.
Tetapi setelah pemaksaan, sugesti dari kakak tadi dan teman saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengijinkan tulisan saya terbit di dunia maya hehe :). Saya membuat blog ini bersama seorang teman dekat saya di masa itu. Kami berlari - lari di SAT (tempat internet gratis di kampus) dan membuat blog dan menerbitkan tulisan pertama kali di media sosial bersamaan. Kalau berminat bisa lihat postingan pertama saya disini.Saya begitu senangnya setelah menerbitkan satu tulisan saya dan mendapat apresiasi positif dari orang lain. Ternyata juga tidak seburuk yang saya pikirkan kan. 
Dari membuat blog ini saya belajar untuk melawan ketakutan saya dan membagi hidup saya pada dunia. Selain itu saya juga belajar untuk jujur pada diri sendiri apa yang saya pikirkan dan rasakan.Serta belajar untuk tidak menganggap diri saya rendah, karena saya begitu istimewa dan unik :)

Jadi itulah alasan kenapa blog ini lahir dan untuk mengapa saya rindu lagi untuk menulis akan saya ceritakan di masa yang akan datang hehe :)
Semoga blog ini menjadi berkat untuk yang membacanya.
Selamat malam. Tuhan memberkati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS