RSS

Review : ERHA Clinic (Cirebon - Jawa Barat)

Halo halo hai .......

Sudah lama sekali saya meninggalkan blog ini dan tidak menulis (postingan ini pun tercatat tahun 2016, tapi sekarang baru ter-post), karena kesibukan kuliah dan lain hal, sehingga saya tidak memiliki waktu lagi untuk menulis (sok sibuk). Sekarang saya sudah lulus, puji Tuhan hehe dan masalahnya sekarang sudah tidak melulu tentang percintaan atau tugas kuliah.
For this post, I will share to you guys about Erha Clinic. Why ? Because, the review that I read in the internet help me to decide what product I used. 
Sebelumya, kulit saya termasuk kulit yang sensitif abis, kombinasi sekitar T-zone berminyak tapi kadang kering. Kemudian kulit saya termasuk sawo matang khas Indonesia katanya hehe. Okey, Let's just start it !

Awal mula memutuskan untuk ke skin care or skini clinic karena mau menikah (pasti lah semua cewek mau menikah), dan atas usul rekan saya kerja dan beberapa sahabat lain saya akhirnya memberanikan diri untuk mencoba dan berharap banyak pada skin care. Kemudian, setelah surfing di internet berbulan bulan, Akhirnya saya memutuskan ke Erha Clinic, karena :

  • Banyak review yang bagus oleh blogger lain.
  • Banyak cabang tersebar di Indonesia
  • Dokter di sana katanya spesialis kulit 
Then tanggal 26 Mei 2016 saya ke Erha clinic Cirebon di Jalan Kartini, Erha clinic di Cirebon cukup sepi, mungkin juga karena saya datang sepulang kerja, jadi sudah mau tutup. Kemudian nunggu sebentar dan konsultasi di dokter, konsultasi dokter di sini tidak free, guys. Jadi siapkan kocek lebih dalam. Kemudian susternya (apasih namanya beautician kali ya) foto wajah saya di depan, samping kanan dan kiri. Lalu saya di minta untuk tiduran di ranjang yang seperti di rumah sakit itu dan dicek sama dokternya. Waktu itu keadaan wajah saya sangat parah, setelah di Cirebon wajah saya jadi jerawatan parah di pipi kanan dan kiri, dan jerawatnya yang besar, pertama sih kecil kecil rata di pipi, kemudian saya beli Acnes sealing gel, bukannya mereda malah makin parah. Itu juga karena saya pakai BB cream setiap hari. Sebenarnya BB cream seharusnya tidak menyebabkan jerawat, tapi mungkin karena kulit saya yang sensitif, jadi langsung tumbuh jerawat dimana-mana. 

Lanjut, saya diresepkan beberapa krim oleh dokter serta diminta untuk tindakan BHA. Tetapi saya menolak untuk tindakan karena harganya mahal bo, Rp 400.000,00. Saya juga menolak resep obat-obatan oral dan toner. Karena obat antibiotik aja kadang saya nggak habis, dan tidak terlalu suka minum obat. Toner saya tolak karena saya trauma, saya sudah beli berbagai macam toner dari yang murah dan katanya ringan seperti Viva, Sariayu, Ponds, Pixy, Ovale sampai yang mahal (menurut saya) seperti dari Oriflame tapi semua gagal, setiap pakai toner wajah saya langsung beruntusan atau keluar jerawat baru. Jadi krim yang saya ambil itu adalah :
  1. Erha 21 DF Acne Care Lab ACSBP 60 gram ( facial wash nya Erha yang khusus jerawat ), gambarnya saya ambil dari google karena kamera handphone saya jelek : 
  2. Acne Moisturizer Gel 3 ( AMG 3 )
  3. Acne Sunscreen Gel (ASG)
  4. Acne Face Treatment (night-AFT)
  5. Acne Night Cream 5 (ANC 5) Ini harus dimasukin kulkas, berhubung di kosan saya belum ada kulkas, jadi bisa ditaruh di bawah AC aja yang penting tetep dingin.
Harga untuk 4 krim dan 1 facial wash serta konsul dokter sebenarnya cukup wajar, meskipun ada skin care lain yang lebih murah. Tapi saya bilang harganya masih masuk akal yaitu Rp 535.000,00. Satu krim harganya sekitar 80 ribu an

Cara Pakai :
  1. Pagi - Siang : Cuci muka dengan BP, lalu AMG 3 , selang 3 menit baru ASG. Anjuran dokternya jam 12 siang itu cuci muka, lalu pakai krim lagi. Tapi ini rempong banget, karena saat istirahat harus ke kamar mandi dan cuci muka trus pakai krim lagi, otomatis kalau pakai pensil alis dan eyeliner harus bikin eyeliner dan alis lagi, pfft -_-. Lalu tidak boleh pakai BEDAK, pertama sih berasa aneh nggak pakai bedak terus bedak saya mubazir ya kan. Kadang saya lupa cuci muka di waktu siang, lalu sorenya pulang kerja baru cuci muka, tapi nggak jadi masalah besar kok,
  2. Malam : Cuci muka dengan BP, lalu AFT dan ANC 5, pengolesan krim pada wajah nggak boleh banyak banyak, tipis aja.
Then the result for my skin, setelah 4 bulan pemakaian Erha skin, tanpa pakai bedak ataupun foundation dan BB cream, jerawat tetap tumbuh, di tempat yang itu-itu aja (saya baca karena meradang sih, salah saya juga tangan nggak bisa diem karena gatel), jerawat yang kecil-kecil sih hilang dan bekas jerawat cepat memudar. Waktu awal pakai krim Erha, muka saya gatel banget dan timbul jerawat baru di dahi kecil-kecil dan di tempat lain, padahal awalnya gak ada :(. Intinya dengan uang segitu, saya harapkan produk ini bisa segera menuntaskan masalah saya, tetapi perubahan di wajah saya tidak cukup signifikan, Untuk hasil bisa berbeda tiap orang ya, soalnya orang lain yang saya kenal dengan masalah jerawat 2 bulan mukanya sudah bersih setelah pakai Erha (tanpa tindakan dokter juga, cuma krim aja), memang nggak instan sih produk kecantikan itu, kalau instan malah kamu harus waspada. Tapi setelah membaca berbagai review, sepertinyaa waktu 3 bulan itu cukup untuk membuktikan produk tersebut cocok buat muka kita nggak, ada perubahan signifikan di muka kita enggak. 

Yang saya suka dari produknya :
  1. Setelah pakai facial wash nya wajah berasa mulus, lembut dan segar, tidak lupa bersih juga.
  2. Meskipun nggak pakai bedak, wajah saya tidak kusam, karena ASG nya punya warna sedikit, kemudian wajah saya benar-benar lembab dan nggak kering lagi.
  3. Bekas jerawat cepat memudar
  4. Jerawat agak berkurang
Yang saya tidak suka dari produknya :
  1. Di bagian t-zone jadi super berminyak.
  2. Jerawat tetap muncul disitu-situ aja
  3. Gak bisa pakai make up (foundation or bb cream dan bedak :( karena lagi perawatan)
  4. Agak susah kalau nggak ada kulkas,
Jadi setelah 5 bulan pakai Erha skin, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti memakai Erha skin, karena saya harus memilih antara menabung dan perawatan kulit, dan saya memutuskan untuk menabung, lagian muka saya juga tidak berubah banyak sehingga kalau orang Jawa bilang eman-eman atau sayang uangnya. Kemudian di suatu waktu, saya diharuskan untuk full make up, dan apa yang terjadi ? break out, wajah saya jadi tambah parah, Ini bisa diakibatkan banyak hal ya, mungkin wajah saya terlalu sensitif terhadap foundation, kurang bersih mencuci muka (karena saya nggak pakai toner) dan produk Erha kurang mempan untuk kulit saya (macam kulit badak kali haha). 
So, that's my review about Erha skin. 
Oh iya kelupaan, soal dokternya : di Cirebon dokter di Erha belum spesialis kulit ternyata, jadi janji dari Erha skin belum terpenuhi di Cirebon, yang meng-klaim kalau dokter di Erha skin pasti spesialis kulit (ini juga yang bikin agak kecewa).

Sekali lagi, khasiat produk kecantikan untuk satu sama orang lain berbeda ya guys, jadi kalau tidak terlalu signifikan untuk saya, belum tentu sama sepertimu. Oke ? 
Untuk cerita skin care saya selanjutnya setelah berhenti memakai Erha akan dilanjutkan kapan - kapan jika free dan niat menulis (sok, kaya ada yang baca aja haha)
Selamat istirahat semua, semoga membantu masalah mu 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS