RSS

Review : Larissa Aesthetic Center (Solo)

Hello again friends...
Setelah kurang lebih satu tahun vakum dari dunia kebloggeran, akhirnya saya kembali lagi... (welcoming my self)
Postingan terakhir (tahun lalu), membahas tentang review salah satu klinik kecantikan, nah untuk postingan kali ini saya masih akan bahas klinik kecantikan. Yang mau baca tulisan saya sebelumnya, bisa buka di link ini review : ERHA clinic (promosi buk)
Setelah akhirnya memutuskan untuk mengakhiri petualangan dengan ERHA clinic, saya mencoba mencari skin care atau klinik lain untuk mengatasi kulit saya, karena saat itu saya sedang mempersiapkan pernikahan, makanya cari skin care atau klinik yang agak lebih murah dari ERHA dan berharapnya sih cocok, hehe.
Setelah melakukan riset (membaca blog lain dan bertanya pada teman - teman), saya tidak langsung stop krim ERHA. Saya masih pakai, tapi yang habis yasudah saya tidak beli lagi, sedang yang lain tetep dilanjutkan pemakaian. Setelah krimnya habis saya menetralkan kulit saya dulu dengan tidak pakai skin care apapun selama kurang lebih 1 minggu (harusnya sih 2 minggu). Untuk cuci muka saya pakai sabun bayi dan saya pake masker organik dari sebuah online shop di Jogja, sekarang sih namanya Velrose something, dulu namanya lulur wajah Jogjakarta. Setelah itu, karena rekomendasi dari seorang teman saya coba produk baru (saat itu) yang dijual di pasaran, namanya Mineral Botanica. Untuk review Mica kapan - kapan deh saya tulis.
Tapi Mica ini saya nggak pakai lama, karena pengen perawatan muka juga akhirnya saat pulang kampung di Solo saya pergi ke Larissa Aesthetic Center di Gajah Mada, Why Larissa ?

  1. Lebih murah dari ERHA clinic
  2. Claimnya organik
  3. Rekomendasi teman dan tante
  4. Komplit 
Oh, iya setelah berhenti ERHA saya nggak break out kok, jadi saya bisa simpulkan kalau ERHA clinic nggak bikin break out di muka saya. Cuma ya gitu, muka saya sama aja, masih jerawatan disitu-situ aja dan ada bekas jerawatnya.
Pertama datang ke Larissa, saya daftar dan bilang mau perawatan dan beli krim (customer baru gitu lah), kemudian konsultasi ke dokter dan saya ambil perawatan  Mesotherapy yang dulu harganya sekitar 200 ribuan (tahun 2016). Jadi mesotherapy ini gunanya untuk memasukkan serum anti jerawat ke muka kita tanpa jarum, tapi menggunakan alat yang kaya setrika tapi kecil (haha, gak taulah namanya apa). Tahapan perawatan di Larissa yaitu :
  1. Muka dibersihkan dari make up dan kotoran - kotoran di jalanan yang kita bawa tadi, sambil dipijat sama terapisnya.
  2. Scrub muka dan dipijit lagi, setelah selesai scrub dibersihkan lagi
  3. Ekstraksi komedo (dipencet - pencet, diambil komedo dan jerawatnya, nggak perlu dijelasin lagi kali ya)
  4. Tindakan mesotherapy : nah yang ini dilakukan oleh dokter, bukan terapisnya. Wajah kita diberi serum yang seperti gel gitu trus muka kita disetrika pakai suatu alat, di daerah yang ada jerawatnya di setrika berkali kali. 
  5. Terakhir masker (balik lagi ke terapis).
 Sebelumya saat konsultasi dokter, dokter meresepkan krim apa aja yang dipakai, dan saya diberi resep:
  1. Rangkaian Green tea extract ( facial foam, facial cleanser (mirip milk cleanser gitu) dan facial toner : 84.0000
  2. Cream 3 in 1(moisturizing, brightening, sunscreen): 50.000
  3. 2 buah krim racikan dokter (maaf sudah lupa nomornya) krim pagi dan malam, total : 100.000. Krim malam mesti masuk kulkas
  4. Silver series (Facial Peeling dan Acne Night cream ), total : 160.000
  5. Acne lotion : 27.000
  6. Face Powder Natural : 32.0000 
Wajib nggak sih diambil semua sist? Enggak kok, tapi saat itu saya ambil semua dan beneran lebih murah dari ERHA, hehe...
Setelah nyobain di Larissa dengan harga yang murah, saya sempat nyoba perawatan lain di larissa, yaitu :
  1. Microdermabrasion, untuk menghaluskan dan mengangkat sel kulit mati karena setelah mesotherapy dan pemakaian krim ada bekas - bekas jerawat, perawatan ini juga dilakukan oleh dokter (sebelumnya pasti kosul dulu) dan nggak boleh dilakukan saat ada jerawat, atau kalau tetep ngeyel mau ya nanti daerah yang jerawatan dihindari. Harganya sekitar 200 ribuan juga
  2.  Bio Acne Light Therapy, hampir sama prosedurnya seperti facial biasa cuma ditambah disinari pakai blue light yang katanya bisa mengontrol kelebihan minyak dan jerawat, lebih murah dari microdermabrasion, yaitu sekitar 100.000
  3. Super bio acne light therapy, mirip banget sama bio acne light therapy, bedanya ditambah serum, harga 150.000 - 200.000 (lupa)
 Perawatan tersebut saya lakukan sebulan sekali (kalau sempat pulang kampung) kalau tidak ya 2 bulan, hehe, tergantung kepulangan lah. Tapi untuk krim saya lanjutkan pemakaian, kalau habis saya beli lagi.
Result : Kulit saya lumayan membaik karena perawatan dan krim dari Larissa, tapi nggak cepet banget sih efeknya, tapi berasa bersih kulit muka, meski kadang kalau saat datang bulan masih ada jerawat (ini karena hormon). Dan kalau setelah perawatan rasanya kulit halus banget dan ngefek hasilnya meski nggak instan. Karena kulit saya selain sensitif juga kusam makanya dokter nambahin toner gitu brightening series namanya, tapi cuma tonernya saja. Rata - rata untuk produknya habis dalam 1,5 - 2 bulan, kecuali facial peelingnya dan krim malam silver series yang hampir 6 bulan nggak habis - habis (karena saya sering lupa pakai). Facial peeling ini dipakainya cukup seminggu sekali saja. Jadi, kesimpulannya kulit saya cukup cocok pakai produk dan perawatan dari larissa ini. Selain terjangkau, ngefek juga ke kulit.
Positif nya Larissa selain cocok di kulit saya :
  1. Terjangkau di dompet bukk
  2. Kartu membernya BCA flaz, jadi bisa dipakai dan kerjasama nya banyak dengan toko di Solo, seperti toko buku togamas, iluva, dll.
  3. Facialnya enak, meski ekstraksi komedo tetep sakit hehe
  4. Maskernya adem dan enak, saya pernah tanya mbaknya, masker ini diual nggak sih mbak, enak banget, tapi ternyata tidak dijual, karena ngeraciknya juga pas mau dipakai. Masker ini yang bikin ketagihan pengen facial terus di Larissa haha.
  5. Selain dari dokter bisa dibeli online
Negatif Larissa menurut pandangan saya :
  1. Cabangnya belum banyak, di Cirebon nggak ada, padahal saat itu saya kerjanya di Cirebon :( jadi mesti bolak balik. Banyak cabangnya di sekitaran Jawa Tengah dan Jogja aja, huhu, eh di Jakarta ada juga dink.
  2. Susah beli online untuk krim racikan dokternya, jadi mesti titip orang trus dikirim ke Cirebon
Jadi itu pengalaman pribadi saya menggunakan produk dan perawatan dari Larissa. Semoga membantu ... 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Review : ERHA Clinic (Cirebon - Jawa Barat)

Halo halo hai .......

Sudah lama sekali saya meninggalkan blog ini dan tidak menulis (postingan ini pun tercatat tahun 2016, tapi sekarang baru ter-post), karena kesibukan kuliah dan lain hal, sehingga saya tidak memiliki waktu lagi untuk menulis (sok sibuk). Sekarang saya sudah lulus, puji Tuhan hehe dan masalahnya sekarang sudah tidak melulu tentang percintaan atau tugas kuliah.
For this post, I will share to you guys about Erha Clinic. Why ? Because, the review that I read in the internet help me to decide what product I used. 
Sebelumya, kulit saya termasuk kulit yang sensitif abis, kombinasi sekitar T-zone berminyak tapi kadang kering. Kemudian kulit saya termasuk sawo matang khas Indonesia katanya hehe. Okey, Let's just start it !

Awal mula memutuskan untuk ke skin care or skini clinic karena mau menikah (pasti lah semua cewek mau menikah), dan atas usul rekan saya kerja dan beberapa sahabat lain saya akhirnya memberanikan diri untuk mencoba dan berharap banyak pada skin care. Kemudian, setelah surfing di internet berbulan bulan, Akhirnya saya memutuskan ke Erha Clinic, karena :

  • Banyak review yang bagus oleh blogger lain.
  • Banyak cabang tersebar di Indonesia
  • Dokter di sana katanya spesialis kulit 
Then tanggal 26 Mei 2016 saya ke Erha clinic Cirebon di Jalan Kartini, Erha clinic di Cirebon cukup sepi, mungkin juga karena saya datang sepulang kerja, jadi sudah mau tutup. Kemudian nunggu sebentar dan konsultasi di dokter, konsultasi dokter di sini tidak free, guys. Jadi siapkan kocek lebih dalam. Kemudian susternya (apasih namanya beautician kali ya) foto wajah saya di depan, samping kanan dan kiri. Lalu saya di minta untuk tiduran di ranjang yang seperti di rumah sakit itu dan dicek sama dokternya. Waktu itu keadaan wajah saya sangat parah, setelah di Cirebon wajah saya jadi jerawatan parah di pipi kanan dan kiri, dan jerawatnya yang besar, pertama sih kecil kecil rata di pipi, kemudian saya beli Acnes sealing gel, bukannya mereda malah makin parah. Itu juga karena saya pakai BB cream setiap hari. Sebenarnya BB cream seharusnya tidak menyebabkan jerawat, tapi mungkin karena kulit saya yang sensitif, jadi langsung tumbuh jerawat dimana-mana. 

Lanjut, saya diresepkan beberapa krim oleh dokter serta diminta untuk tindakan BHA. Tetapi saya menolak untuk tindakan karena harganya mahal bo, Rp 400.000,00. Saya juga menolak resep obat-obatan oral dan toner. Karena obat antibiotik aja kadang saya nggak habis, dan tidak terlalu suka minum obat. Toner saya tolak karena saya trauma, saya sudah beli berbagai macam toner dari yang murah dan katanya ringan seperti Viva, Sariayu, Ponds, Pixy, Ovale sampai yang mahal (menurut saya) seperti dari Oriflame tapi semua gagal, setiap pakai toner wajah saya langsung beruntusan atau keluar jerawat baru. Jadi krim yang saya ambil itu adalah :
  1. Erha 21 DF Acne Care Lab ACSBP 60 gram ( facial wash nya Erha yang khusus jerawat ), gambarnya saya ambil dari google karena kamera handphone saya jelek : 
  2. Acne Moisturizer Gel 3 ( AMG 3 )
  3. Acne Sunscreen Gel (ASG)
  4. Acne Face Treatment (night-AFT)
  5. Acne Night Cream 5 (ANC 5) Ini harus dimasukin kulkas, berhubung di kosan saya belum ada kulkas, jadi bisa ditaruh di bawah AC aja yang penting tetep dingin.
Harga untuk 4 krim dan 1 facial wash serta konsul dokter sebenarnya cukup wajar, meskipun ada skin care lain yang lebih murah. Tapi saya bilang harganya masih masuk akal yaitu Rp 535.000,00. Satu krim harganya sekitar 80 ribu an

Cara Pakai :
  1. Pagi - Siang : Cuci muka dengan BP, lalu AMG 3 , selang 3 menit baru ASG. Anjuran dokternya jam 12 siang itu cuci muka, lalu pakai krim lagi. Tapi ini rempong banget, karena saat istirahat harus ke kamar mandi dan cuci muka trus pakai krim lagi, otomatis kalau pakai pensil alis dan eyeliner harus bikin eyeliner dan alis lagi, pfft -_-. Lalu tidak boleh pakai BEDAK, pertama sih berasa aneh nggak pakai bedak terus bedak saya mubazir ya kan. Kadang saya lupa cuci muka di waktu siang, lalu sorenya pulang kerja baru cuci muka, tapi nggak jadi masalah besar kok,
  2. Malam : Cuci muka dengan BP, lalu AFT dan ANC 5, pengolesan krim pada wajah nggak boleh banyak banyak, tipis aja.
Then the result for my skin, setelah 4 bulan pemakaian Erha skin, tanpa pakai bedak ataupun foundation dan BB cream, jerawat tetap tumbuh, di tempat yang itu-itu aja (saya baca karena meradang sih, salah saya juga tangan nggak bisa diem karena gatel), jerawat yang kecil-kecil sih hilang dan bekas jerawat cepat memudar. Waktu awal pakai krim Erha, muka saya gatel banget dan timbul jerawat baru di dahi kecil-kecil dan di tempat lain, padahal awalnya gak ada :(. Intinya dengan uang segitu, saya harapkan produk ini bisa segera menuntaskan masalah saya, tetapi perubahan di wajah saya tidak cukup signifikan, Untuk hasil bisa berbeda tiap orang ya, soalnya orang lain yang saya kenal dengan masalah jerawat 2 bulan mukanya sudah bersih setelah pakai Erha (tanpa tindakan dokter juga, cuma krim aja), memang nggak instan sih produk kecantikan itu, kalau instan malah kamu harus waspada. Tapi setelah membaca berbagai review, sepertinyaa waktu 3 bulan itu cukup untuk membuktikan produk tersebut cocok buat muka kita nggak, ada perubahan signifikan di muka kita enggak. 

Yang saya suka dari produknya :
  1. Setelah pakai facial wash nya wajah berasa mulus, lembut dan segar, tidak lupa bersih juga.
  2. Meskipun nggak pakai bedak, wajah saya tidak kusam, karena ASG nya punya warna sedikit, kemudian wajah saya benar-benar lembab dan nggak kering lagi.
  3. Bekas jerawat cepat memudar
  4. Jerawat agak berkurang
Yang saya tidak suka dari produknya :
  1. Di bagian t-zone jadi super berminyak.
  2. Jerawat tetap muncul disitu-situ aja
  3. Gak bisa pakai make up (foundation or bb cream dan bedak :( karena lagi perawatan)
  4. Agak susah kalau nggak ada kulkas,
Jadi setelah 5 bulan pakai Erha skin, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti memakai Erha skin, karena saya harus memilih antara menabung dan perawatan kulit, dan saya memutuskan untuk menabung, lagian muka saya juga tidak berubah banyak sehingga kalau orang Jawa bilang eman-eman atau sayang uangnya. Kemudian di suatu waktu, saya diharuskan untuk full make up, dan apa yang terjadi ? break out, wajah saya jadi tambah parah, Ini bisa diakibatkan banyak hal ya, mungkin wajah saya terlalu sensitif terhadap foundation, kurang bersih mencuci muka (karena saya nggak pakai toner) dan produk Erha kurang mempan untuk kulit saya (macam kulit badak kali haha). 
So, that's my review about Erha skin. 
Oh iya kelupaan, soal dokternya : di Cirebon dokter di Erha belum spesialis kulit ternyata, jadi janji dari Erha skin belum terpenuhi di Cirebon, yang meng-klaim kalau dokter di Erha skin pasti spesialis kulit (ini juga yang bikin agak kecewa).

Sekali lagi, khasiat produk kecantikan untuk satu sama orang lain berbeda ya guys, jadi kalau tidak terlalu signifikan untuk saya, belum tentu sama sepertimu. Oke ? 
Untuk cerita skin care saya selanjutnya setelah berhenti memakai Erha akan dilanjutkan kapan - kapan jika free dan niat menulis (sok, kaya ada yang baca aja haha)
Selamat istirahat semua, semoga membantu masalah mu 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kode Etik Guru (1)

PENGERTIAN KODE ETIK

Dalam kedudukannya sebagai suatu profesi, guru harus memenuhi syarat – syarat  profesi. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi adalah kode etik. Kode etik secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu kode dan etik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kode merupakan (1) tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb); (2) kumpulan peraturan yg bersistem; (3) kumpulan prinsip yg bersistem. Sedangkan etik adalah (1) kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dng akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat. Bila kedua kata tersebut digabungkan maka menjadi suatu pengertian tentang kode etik  yaitu norma dan asas yg diterima oleh kelompok tertentu sbg landasan tingkah laku. Dalam pengertian ini, berarti ada konsekuensi yang akan diterima bila terdapat penyimpangan dari kode etik yang telah diterima oleh kelompok tertentu. Suatu saat, kode etik ini juga dapat difungsikan untuk menghakimi segala macam tindakan yang dinilai tidak sesuai.
Berkaitan dengan profesi, kode etik menjelaskan nilai – nilai professional suatu profesi yang menjadi suatu standard suatu profesi menjalankan pekerjaan dan kegiatannya. Nilai professional ini disebut juga dengan asas etis. Ada empat asas etis, yaitu : (1) Menghargai harkat dan martabat (2) Peduli dan bertanggung jawab (3) Integritas dalam hubungan dan (4) Tanggung jawab terhadap masyarakat. (Chung, 1981).
Menurut Usada dan Suharno (2009:19), kode etik profesi merupakan norma – norma yang harus diindahkan oleh tiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya di dalam hidupnya di masyarakat. Norma –norma tersebut berisi petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan – larangan, yaitu ketentuan – ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulannya sehari – hari dalam masyarakat.
Bila disimpulkan mengenai berbagai pendapat ini, kode etik berarti suatu aturan, tata nilai dan norma yang telah disepakati suatu profesi tertentu sebagai tonggak untuk mengatur tingkah laku, pekerjaan dan kegiatan mereka dalam kaitannya dengan kehidupan sehari – hari dalam masyarakat.

SUMBER :
Lisa Anggraeni. 2012. Pengertian Kode Etik .   http://lisagirgis.blogspot.com/2012/04/pengertian-kode-etik.html (diakses 9 Maret 2012 pukul 14.00)
Pakgalih. 2009. Pengertian dan Fungsi Kode Etik    http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/ (diakses 9 Maret 2013 pukul 14.10)
Usada dan Suharno. 2009. Profesi Kependidikan. Surakarta : UNS press


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan Inklusif


Hari ini saya mendapat mata kuliah tentang pendidikan inklusif, bagi saya pribadi sebagai salah satu mahasiswa Pendidikan MIPA yang merupakan pelajaran eksak, mata kuliah ini adalah mata kuliah refreshing, hehe. Kapan lagi saya bisa menguplek – uplek *mengotak – atik teori lain selain tentang kimia? Cukup jenuh juga bagi saya untuk terus – terusan belajar dan bermain (baca : praktek / riset) tentang kimia. Saya perlu hal lain untuk menyeimbangkan otak saya, jadi tidak hanya otak kiri yang bekerja.

Nah, pendidikan Inklusif (di kartu mahasiswa tertulisnya pendidikan Inklusi) ini bisa berfungsi ganda bagi saya, di satu sebagai bekal saya untuk menjadi guru nantinya di sisi lain sebagai penyegar sejenak bagi otak saya.
Saya cukup tertarik dengan Pendidikan Inklusif. Oleh karena itu saya akan share sedikit apa yang saya dapat di perkuliahan saya hari ini.

Apa itu pendidikan inklusif ? Pendidikan yang tidak eksklusif (jelaslah !). Pendidikan Inklusif awalnya adalah gerakan, namanya Gerakan Equaly, siapa pencetusnya saya kurang tahu, tetapi saya sependapat dengan gerakan ini. Gerakan ini menitik beratkan pada pendidikan yang sama (equal) untuk semua orang, semua kalangan tanpa terkecuali dan tanpa batas, non – diskriminatif, menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan serta pendidikan yang ramah (mungkin artinya tidak membedakan dan memperlakukan setiap orang sama).
Kalau berbincang masalah keberagaman, dunia ini penuh dengan keberagaman dan perbedaan, jangankan dunia, Indonesia saja lah. Seperti yang kita tahu negeri ini kaya akan suku, bangsa dan bahasa, itu salah satu contoh keberagaman. Contoh lain ada pribadi yang “lengkap”, dalam artian memiliki dua mata, satu hidung, dua telinga, satu mulut, dua tangan, dua kaki dan anggota – anggota tubuh lain yang berfungsi dengan baik. Tetapi ada juga pribadi yang berbeda dengan kita (manusia mayoritas), yaitu tuna rungu, tuna wicara, tidak punya kaki, lumpuh (difable), dll. Yang saya tekankan disini, mereka tidak cacat ! Mereka hanya berbeda, ya hanya berbeda dengan orang kebanyakan. Mengutip ucapan dosen saya hari ini.
“Coba bayangkan kalau di dunia ini semua orang berkaki satu, berarti kalau kita mempunyai dua kaki, kita dianggap cacat. Padahal sesungguhnya kita tidak cacat, hanya berbeda”
Paham ini seharusnya disebarluaskan kepada orang – orang, bukan untuk membentuk paham baru, tetapi untuk mengubah pola pikir masyarakat kita terhadap orang yang berbeda. Untuk itulah saya menulis postingan ini.

“Dunia ini memegang kebenaran mayoritas, kaum minoritas sering disingkirkan atau malah diperolok dan kebenaran yang seperi ini bukanlah suatu kebenaran.”
Yang saya utarakan baru sebagian kecil dari keberagaman, masih banyak keberagaman lain yang terbentuk di era modern ini.

Tentu, kita tidak dapat menghindari adanya keberagaman ini, dan inilah yang menjadi dasarnya, bahwa keberagaman itu normal, perbedaan itu wajar dan perbedaan – perbedaan ini menghasilkan keseimbangan (harmoni) dalam dunia ini. Jadi menurut saya tidak ada salahnya ketika saya berteman dengan seorang gay, pemabuk, atau anak autis. Saya pikir mereka juga sama dengan kita. Dan tidak ada salahnya juga anak seorang pekerja seks itu bersekolah, bahkan pengemis, anak yang tidak punya ayah, atau tanpa akte kelahiran, mereka juga berhak bersekolah bukan?
Saya pernah punya satu cerita tentang seorang anak autis, sebut saja namanya Alfa. Saya tidak mengenalnya, bahkan belum pernah bertatap muka dengannya. Tapi saya selalu mendengar cerita tentangnya melalui kerabat saya. Kebetulan kerabat saya seorang yang merawat dia, menemaninya bersekolah. Alfa terlahir di keluarga yang mapan, bahkan berkelimpahan. Tetapi karena dia autis, tidak banyak sekolah yang menerimanya. Ada suatu yayasan yang menerimanya untuk bersekolah bersama dengan anak – anak lain yang dianggap normal, tetapi mereka mengajukan syarat kepada orang tuanya untuk memberikan bantuan yang luar biasa banyak bagi sekolahnya. Oleh karena hal inilah sekolah ini menerimanya, untuk merauk keuntungan dari seorang Alfa. Beberapa lama sekolah ini kemudian memutuskan untuk mengeluarkan Alfa dari sekolah, tidak tahu karena apa. Kemudian orang tuanya mencarika sekolah lain untuk Alfa, dan akhirnya mereka menemukan SD negeri yang mau menerimanya. Tetapi ini tidak bertahan lama. Selang beberapa bulan, Alfa dikeluarkan. Jadi, sekolah ini pun gagal menerapkan pendidikan inklusif. Akhirnya, Alfa di sekolahkan di Sekolah Khusus (SLB).

Ya, pendidikan inklusif mungkin belum diterapkan di Indonesia. Dan mungkin untuk saat ini belum bisa diterapkan, saya juga menyadari hal itu. Tetapi kuliah ini cukup merubah pemikiran saya tentang mereka, saya menganggap diri saya normal dan mungkin juga secara tidak langsung menganggap mereka jijik dan kotor. Tetapi sesungguhnya, mereka hanya diciptakan Tuhan berbeda dan itulah yang membuat harmoni J
Jadi kalaupun saya menghadapi anak – anak yang diciptakan berbeda atau yang punya keadaan berbeda, saya bisa memakai pemikiran ini sebagai dasar berpijak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Petuah CINTA ala Pak Tua

diambil dari buku "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah" by Tere Liye


"Kalian tahu, cinta itu beda - beda tipis dengan musik yang indah"
"Ya, cinta itu macam musik yang indah. Bedanya cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti."

"Kalian tahu, cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu."


"Cinta sejati adalah perjalanan ... Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekadar muara. Air laut akan menguap menjadi hujan, turun di gunung - gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi Kapuas. Itu sikluas tak pernah berhenti, begitu pula cinta."

"Nah, siklus Sungai Kapuas ini jauh lebih abadi dibanding cinta gombal manusia, beribu tahun, tetap ada di sini, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, bahkan jarak dan waktu sudah bisa memutusnya."



"Camkan, bahwa cinta adalah perbuatan. Nah, dengan demikian ingat baik - baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun rasa cinta. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencinta tanpa selalu memberi."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I'am strong in YOU

Siang yang terik hari ini, saya berputar - putar mengharap sebuah tempat yang menyejukkan dan teduh. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah taman yang cukup besar di kota ini. Sebelum berangkat ke sana, saya membeli sebuah guling, karena guling di kamar saya sudah tidak layak pakai. Kemudian saya berjalan - jalan di taman kota ini dengan membawa guling. Mungkin orang - orang sudah melihat dengan wajah yang aneh. Bayangkan saja, saya membawa guling angry bird berputar - putar di taman yang banyak dikunjungi orang. Haha, tapi terus saja saya berjalan - jalan tanpa memperhatikan mereka, terbesit rasa malu juga, tapi cukuplah mungkin dihilangkan saja.Sebelum menuju tempat itu, kami juga menyempatkan untuk membeli beberapa buah traktat, karena masih terngiang - ngiang prinsip Retreat Pekerja kemarin bahwa saya tidak boleh takut untuk memberitakan Injil, karena itulah saya mendapat panggilan istimewa ini. 

Puas berputar - putar, akhirnya kami mendapat tempat duduk kosong untuk sejenak melepaskan kelelahan dan kepanasan kami. Seperti biasa, cerita demi cerita mengalir di antara kami dan saya begitu menikmatinya. Kemudian seorang teman saya menceritakan tentang isi buku yang dia baca karya Watchman Nee kalau tidak salah judulnya Cara Membawa Orang Kepada Kristus, dia berkata seperti ini.
"Membagi traktat sebanyak 1000 buah dan ada satu orang yang diselamatkan adalah anugerah yang besar."

Berarti kemungkinan kecil seorang diselamatkan karena traktat. Kemudian kami bersepakat untuk memberikan traktat yang kami beli tadi salah satunya kepada tukang parkir di Taman ini. Saya merasa takut untuk memberikan traktat ini, sangat takut. Lalu saya menyerahkan kartu parkir dan traktat itu kepada teman saya agar dia yang memberikan kepada Bapak tukang parkir. Dia pun menyanggupinya, tetapi saya menarik kembali karcis dan traktat itu, kemudian berkata :
"Biar aku aja yang kasih,"

Saya menguatkan hati saya dan mengumpulkan sedikit keberanian saya. Ketika hendak memberikan traktat itu ada rasa kuatir dalam hati saya, bagaimana kalau orang itu nanti tidak berespon terhadap traktat ini? Bagaimana kalau traktat ini mau dibuang? Tetapi terserah, saya tidak peduli dan menanggalkan semua pikiran - pikiran negatif saya. Saya harus melakukan hal ini. HARUS. Saya memberikan karcis dan traktat itu kepada bapak tukang parkir, dan berkata "Pak, ini dibaca ya," 
Bapak itu menjawab, "buat apa mbak?"
Say tidak sempat menjawab pertanyaan bapak itu. Tetapi dalam hati saya berkata "Untuk nyawa bapak di kekekalan nanti,"

Saya bersyukur, karena ada pribadi yang menguatkan saya, berada di samping saya dan bekerja melalui saya, itulah pribadi Yesus Kristus. Saya tidak tahu apakah bapak itu akan mengambil keputusan untuk membaca traktat itu atau tidak. Biarlah Allah yang bekerja, biarlah Allah sendiri yang berhadapan dengan bapak itu, saya hanya perantara-Nya. 
Hilangkan segala ketakutan saya dan teruslah pakai saya untuk menceritakan perbuatan - perbuatan Mu Ya Allahku
Ada sukacita yang begitu besar setelah saya membagi traktat itu, bahkan saya tersenyum lebar dan berteriak - teriak di motor dan menceritakan kepuasan saya. Tugas saya saat itu selesai, tapi tugas saya tidak berhenti sampai di situ. Saya masih memiliki 3 buah traktat yang siap dibagikan kepada orang. Saya masih memiliki berjuta (lebay) pengalaman dengan Tuhan untuk diceritakan kepada orang.
Mari kita terus menjadi saksi-Nya di dunia ini dan lupakanlah segala kekuatiran dan ketakutanmu, karena Allah yang bekerja
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asal Mula blog ini

Mengingat kembali alasan terbesar kenapa saya mulai menulis blog karena terinspirasi oleh seseorang yang tidak perlu disebutkan. Seorang yang berbakat dalam hal menulis dan menganalisis suatu tema dan menghubungkannya dengan menarik. Ketika saya bilang
"Tulisannya bagus mas,"
dia menjawab ,"Makasih, kamu bikin aja dek,"
Saya memikirkan hal itu, rasanya ingin juga untuk mengembangkan hobby menulis. Tetapi mengirimkannya ke dunia luas? Mungkinkah? Merasa kalau tulisan saya tidak sebagus itu dan tidak layak dibaca orang. Saya tipe orang yang lebih suka mengungkapkan semua rasa dan gejolak di jiwa lewat perkataan dan ekspresi. Meskipun saya suka menulis *bahkan saya punya buku harian sejak SD* tetapi saya merasa tidak mahir dalam hal ini.Saya akan menceritakan kenapa saya merasa tidak cukup mahir :)
Dulu, saya termasuk murid terbaik di kelas (SD) dan ketika ada perlombaan tentang menulis di tingkat provinsi Jateng dan DIY, guru saya mengikutkan saya dalam lomba itu. Saya lupa temanya apa karena sudah lama sekali, hehe. Tetapi yang jelas saya menulis kalimat - kalimat itu sendiri dan kemudian meminta tolong kepada ayah saya untuk mengetiknya.(jaman itu belum bisa mengetik sendiri) Akhirnya teks itu dikirimkan ke tempat penyelenggaraan lomba. Dan ternyata dari beberapa orang wakil sekolah, saya termasuk dalam nominasi juara dan harus mengikuti training dan pembagian hadiah di Salatiga. Kami bertiga, dan orang tua masing - masing serta seorang guru saya berangkat ke Salatiga dengan bergembira. Sampai disana kami melakukan banyak aktifitas, menyanyi, mendengarkan cerita, makan dan lain - lain. Tiba saatnya pembagian hadiah, dan ternyata saya mendapat juara harapan 3. Sedangkan teman saya yang lain mendapat juara 1 dan 2. Di satu sisi, saya senang sekali pada saat itu, karena saya mendapat piagam dan uang yang jaman itu sangat banyak (ukuran anak SD). Tapi di sisi lain juga malu, karena dua orang teman saya lebih unggul daripada itu.
Kemudian beberapa hari kemudian, saat upacara di sekolah kami bertiga menyerahkan prestasi itu kepada kepala sekolah di hadapan para murid dan guru. Dua orang lainnya menyerahkan piala, sedangkan saya hanya menyerahkan piagam sebagai juara harapan III. Ada orang - orang yang berceletuk :"Kok kamu cuma dapet harapan 3 toh on? Kan si x dan y dapat juara 1 dan 2, kenapa nggak sekalian kamu juara 3?"
ketika mendengar hal itu rasanya cukup down dan bete sekali. Seingat saya dulu saya menjawab pertanyaan itu dengan cetus dan mengejek teman saya yang lain. 
Mungkin oleh karena itulah saya merasa tidak cukup terampil dalam menulis dan takut untuk menuangkan pikiran saya.
Tetapi setelah pemaksaan, sugesti dari kakak tadi dan teman saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengijinkan tulisan saya terbit di dunia maya hehe :). Saya membuat blog ini bersama seorang teman dekat saya di masa itu. Kami berlari - lari di SAT (tempat internet gratis di kampus) dan membuat blog dan menerbitkan tulisan pertama kali di media sosial bersamaan. Kalau berminat bisa lihat postingan pertama saya disini.Saya begitu senangnya setelah menerbitkan satu tulisan saya dan mendapat apresiasi positif dari orang lain. Ternyata juga tidak seburuk yang saya pikirkan kan. 
Dari membuat blog ini saya belajar untuk melawan ketakutan saya dan membagi hidup saya pada dunia. Selain itu saya juga belajar untuk jujur pada diri sendiri apa yang saya pikirkan dan rasakan.Serta belajar untuk tidak menganggap diri saya rendah, karena saya begitu istimewa dan unik :)

Jadi itulah alasan kenapa blog ini lahir dan untuk mengapa saya rindu lagi untuk menulis akan saya ceritakan di masa yang akan datang hehe :)
Semoga blog ini menjadi berkat untuk yang membacanya.
Selamat malam. Tuhan memberkati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Balada Membersihkan Kamar

Baru ngeh, ternyata aneh banget yah judulnya postingan hari ini "Balada Bersihin Kamar" haha. Padahal aku sendiri nggak tau juga tuh artinya Balada apaan. Mungkin Ibu yang tahu hehe, karena ibu guru bahasa :p

Sunday,seperti biasa kegiatan rutin di hari minggu setelah bangun, saat teduh, pipis, nyuci adalah membersihkan kamar. Kamarku itu kecil, tapi isinya P E N U H. Sampai bingung mau taruh dimana, akhirnya barang - barang pun berdesakan. 

Dari kertas - kertas materi kuliah, kertas partitur lagu, buku - buku kuliah, buku - buku Rohani *ciyeeh* dan nggak ketinggalan buku novel. Segala macam kertas ada di kamar saya. Belum lagi barang - barang cewek lainnya : make up dan sejenisnya yang cukup banyak. Ada juga tas - tas yang tidak kalah banyak, dan juga dua lemarin tempat pakaian. -_- 
Space - space kosong saya manfaatkan sebaik - baiknya, contohnya : di atas lemari buku saya taruh make up dan perlengkapan cewek, di bawah meja belajar ada space kosong, saya beri kardus untuk tempat tas. Bahkan kolong kasur pun berguna untuk menyimpan buku - buku semester lalu yang sudah tidak dipakai. Ribed deh pokoknya.

Dan percaya nggak percaya, hanya hari - hari tertentu kamar saya rapi sekali, yaitu hari Sabtu, Minggu dan Senin. Selain hari itu, jangan ditanya. Mungkin buku bisa udah pindah di kasur, kasur pindah di lemari *hloh*.

Dan setiap membersihkan kamar dan membuang sesuatu (entah kertas, plastik atau apa sajalah yang sudah tidak bisa difungsikan). Pasti ada aja barang atau kertas penting yang ikut kebuang atau hilang entah kemana. Itu yang menjadi baladanya, setiap membersihkan kamar ada aja barang yang lost, entah sementara atau selamanya.

  1. Laporan Sementara Praktikum : ini nih yang sering bikin pusing, setiap minggu saya ada 3 praktikum guys, dan di setiap praktikum itu ada Laporan Sementara yang nanti di pakai sebagai lampiran di Laporan Resmi. Dan kebanyakan, nilai laporan resmi saya selalu dikurangi 5, kenapa? karena nggak ada Laporan Sementaranya. Trus kemana tuh Laporan Sementara? Nggak tahu deh, setiap habis membersihkan kamar ada aja Laporan Sementara yang nggak sengaja kebuang. Atau mungkin Laporan sementara nya terbang kemudian ditelan bumi *ngek.
  2. Bahan Kuliah : Kalau ini bukan ilang sih, tapi ketlisut *hilang sementara*. Bahan kuliah saya punya tempat kediaman sendiri di kamar, yaitu di bawah antara kasur dan lemari. Fotocopyan bentuknya, jadi kertas gitu, bisa jadi tumpukan yang tinggi. Nah, kalau lagi sadar nih ya setiap mendapat bahan saya letakkan di tempat itu. Tapi, kalau nggak sadar (padahal banyak nggak sadarnya), saya asal saja menempatkan materi kuliah : bisa masih di tas, bisa di plastik, bisa di map, bisa di meja ruang tamu, atau malah bisa di tas adik saya *ini dia yang salah masukin.
to be continue......
penulis lagi goreng bakwan jagung, siapa mau?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Susahnya jadi sanguin

Sanguin. Ini bukan jenis makanan, atau nyanyian. Tapi judul lagu (bukan juga) -_-. Sanguin itu salah satu temperamen manusia. Ada 4 sih, sanguin, kolerik, melankolis, dan phlegmatik. dari keempat temperamen yang ada ini, ada dua yang dominan di saya, yaitu sanguin dan kolerik
Saya bilang jadi sanguin itu susah. kenapa?

1. Orang sanguin seenaknya sendiri. moody, ini saya baru pengen nulis banyak. Tapi mood nya lagi nggak dapet, jadi beginilah tulisan jadi acak adul.Hehe. Terus nih susah banget membatasi diri kalau mood lagi naik drastis. Suatu saat saya bisa menghaskan waktu berjam - jam buat menulis tanpa henti, dan hasilnya cukup baik. Tapi nggak akan saya posting karena ini di area privasi :p
2. PHP.Pemberi Harapan Palsu. Bukan cuma masalah cinta nih, tapi juga masalah tugas, janjian, dll. Sanguin seneng banget ya nunda - nunda kerjaan atau janjian. Pokoknya intinya tadi, suka - suka dia, kalau dia lagi semangat pasti dikerjain, kalau enggak ntaran aje. -_- susah kan yahh. Sempet mungkin beberapa orang bete dengan saya (sadar) karena saya nggak menepati janji, "besok ya dek", besoknya lagi : "maaf dek, besok lagi ya," Hmm, lama - lama nggak ketemu tuh besoknya kapan.
3. Gampang suka dengan orang *cat : suka tidak sama dengan cinta*. Dan sebentar sukanya hilang lagi. Tapi nggak tau kenapa menurut saya pribadi dan survey orang banyak, saya nggak termasuk dalam hal ini. Tapi saya sendiri juga takut kalau saya akan menjadi seperti ini -_-. Habisnya, sanguin ini suka banget diperhatiin orang, suka jadi pusat perhatian. Ketika diperhatikan orang, pasti dia mikir macem - macem. Semoga tidak jadi seperti ini
itu beberapa alasan kenapa jadi sanguin itu susah. Tapi dibalik semua kelemahan itu pastii ada kelebihan yang baik. Dan tugas kita menjadikan kelemahan itu sebagai motivasi agar lebih baik. Bukan menjadikannya sebagai batu sandungan. Sekian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tanpa capek

Ini jam 23 : 40 di handphone LG saya dan seperti biasa saya tidak bisa tidur, tidak tahu kenapa. Mungkin karena kamu nggak ada capeknya larin di pikiranku (malah gombal -____-) 

Tidak tahu mengapa dan bagaimana ini bisa terjadi, hari ini saya tidak merasa capek. Padahal kegiatan saya cukup padat hari ini. 

Pagi - pagi harus buru - buru ke Puskesmas biar nggak antri nungguin jatah diperiksa. Trus gigi saya akhirnya di goyang bor oleh sang dokter dan ditambal, karena gigi saya berlubang. Setelah itu isi perut dulu dengan bubur ayam untuk energi. Biasanya saya nggak pernah sarapan, tetapi setelah mengerti bahwa kegiatan saya hari ini cukup padat maka saya HARUS sarapan. Rasanya sakit minta ampun waktu makan pakai gigi sebelah kanan (karena nggak biasa). Jadi tidak bisa menikmati makan dan makannya jadi lama banget. Setelah itu buru - buru ke kampus dan langsung naik ke lantai 3. Karena sepengetahuan saya kuliah jam 09.30, ternyata kuliahnya 10.20. Kebiasaan deh salah jam masuk kuliah. Akhirnya karena males pulang saya ke Perpus Fakultas buat cari buku IKATAN KIMIA. Tapi nggak ada, trus ke Toko Buku Pasca Sarjana nggak ada juga. Akhirnya nongkrong aja deh duduk buat jadwal harian di Perpus. Lihat kanan kiri nggak ada yang kenal, yaudah deh duduk di satu kursi kosong. Karena tadi pagi belum SATE (Saat Teduh), saya memberanikan SATE di Perpus untuk pertama kalinya. Saya sudah membawa bekal ALKITAB Perjanjian Baru, Buku Saat Teduh dan bolpen. Sebenarnya tidak seharusnya sate di Perpus, tapi kan menikmati relasi dengan Tuhan bisa dimana saja :). Saya mendapat kebingungan di perikop yang saya baca. Nggak papa lah bingung, berarti saya berpikir. Hehe.

Beberapa lama kemudian ada seorang yang menghampiri saya dengan seragam khas FKIP (putih-hitam). Ternyata seorang teman kuliah saya di Pendidikan Kimia Kelas B FKIP UNS. Horeee...saya punya teman yang salah jam, pikir saya. Tetapi ternyata bus yang dia tumpangi terlalu rajin sehingga dia lebih cepat sampai ke kampus. 
Setelah 10.20 saya dan dia naik ke lantai  3 tempat kita akan berkuliah karena kata seorang teman saya yang lain dosennya sudah naik. Tetapi ternyata setelah sampai di ruang B3306 dosennya belum datang. Saya duduk di salah satu kursi di luar dan menggerak - gerakkan kaki saya. Tak berapa lama saya berdiri dan masuk kelas, tiba - tiba saya kaget dengan perkataan seorang teman saya.
oni, itu kakimu on
Setelah saya melihat ke bagian belakang kaki saya dekat tumit ternyata sudah penuh darah. Dan saya tidak merasakan apapun -____-. Kontan teman saya yang ada di situ kaget, mungkin batinnya ini anak satu berdarah sampai segitunya tapi nggak kerasa. Akhirnya seorang teman saya yang baik ( untung nggak saya tulis namanya, kalau iya mesti geer ) memberikan sebuah tisue kepada saya. Dan saya mengelap darah di kaki saya itu. Ternyata nggak bisa bersih darahnya, karena sebagian sudah kering. Untung saya membawa tisue basah, dan saya mengelap luka saya itu dengan tisue basah. Itu adalah kebodohan saya, tisue basah buat ngelap luka, ada nggak coba? Langsung deh perihnya baru kerasa. Lukanya nggak begitu besar dan dalam, tapi panjang. Sampai sekarang nggak tahu tuh kena apa kakinya kok bisa berdarah, hehe.

Menunggu selama 2 jam (bosen) ternyata dosennya nggak dateng. Capek deh...daripada lebih lama di kampus bingung mau apa mendingan pulang, pikir saya. Sampai di rumah setrika baju putih buat di pakai besok. Habis itu harus langsung mandi dan langsung cuz ngajar di Bengkel Pendidikan (les-lesan gratis untuk anak nggak mampu). Selesai mengajar jam 4 kurang 10 menit, harus langsung cuz lagi ke Hotel Agas untuk menghadiri pertemuan Tim dengan Bapak Aquila Setiawan. Capek nggak coba? Tapi nggak tahu kenapa saya menikmati sesi pertama tentang Menikmati Keintiman dengan Allah.
Tapi di akhir sesi pertama itu tiba - tiba beebee ( baca : bapak) saya telpon. Perasaan tadi saya sudah bilang ke ibu kalau pulang malam karena ada acara ini. Beebee sms sambil marah, berkata kalau Gaby (salah seorang adik sepupu saya) meminta bukunya yang dipinjam Amrita di kembalikan. Untung lagi Amrita bawa bukunya. Jadi, waktu istirahat langsung kita ke rumah dan ngembaliin itu buku. Dan percaya nggak percaya saking ngebutnya perjalanan dari Agas sampai sekarpace secara PP hanya membutuhkan waktu 20menit.
Lanjut deh, ke sesi 2 dengan tema Menikmati Keintiman dengan ALLAH 2 yang merupakan praktis dari yang sesi pertama tadi. Kapan - kapan bisa deh saya upload materi nya di blog ini supaya banyak yang baca :).
Saya baru sampai di rumah jam 10 malam, dengan deg - deg an karena takut dimarahi ortu gara - gara insiden Gaby :p. Tapi beruntung tidak dimarahi ortu, hanya dinasehati untuk lebih bertanggung-jawab mengembalikan barang yang dipinjam. 
Setelah perjalanan panjang saya hari itu seharusnya saya langsung bisa tidur tergeletak dimana saja. Tetapi nyatanya sekarang pun masih belum tidur :p. Bersyukur deh sama Tuhan kalau diberi kekuatan lebih, sehingga sampai sekarang pun masih vit. Tapi karena ini udah malem, ikan bobok (kaya iklan) dan besok harus melakukan kegiatan - kegiatan yang lebih padat lagi. Let's go to the bed :).
Selamat malam semuaaa...
 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS