diambil dari buku "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah" by Tere Liye
"Ya, cinta itu macam musik yang indah. Bedanya cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti."
"Kalian tahu, cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu."
"Cinta sejati adalah perjalanan ... Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekadar muara. Air laut akan menguap menjadi hujan, turun di gunung - gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi Kapuas. Itu sikluas tak pernah berhenti, begitu pula cinta."
"Nah, siklus Sungai Kapuas ini jauh lebih abadi dibanding cinta gombal manusia, beribu tahun, tetap ada di sini, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, bahkan jarak dan waktu sudah bisa memutusnya."