RSS

Kode Etik Guru (1)

PENGERTIAN KODE ETIK

Dalam kedudukannya sebagai suatu profesi, guru harus memenuhi syarat – syarat  profesi. Salah satu syarat yang wajib dipenuhi adalah kode etik. Kode etik secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu kode dan etik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kode merupakan (1) tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb); (2) kumpulan peraturan yg bersistem; (3) kumpulan prinsip yg bersistem. Sedangkan etik adalah (1) kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dng akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat. Bila kedua kata tersebut digabungkan maka menjadi suatu pengertian tentang kode etik  yaitu norma dan asas yg diterima oleh kelompok tertentu sbg landasan tingkah laku. Dalam pengertian ini, berarti ada konsekuensi yang akan diterima bila terdapat penyimpangan dari kode etik yang telah diterima oleh kelompok tertentu. Suatu saat, kode etik ini juga dapat difungsikan untuk menghakimi segala macam tindakan yang dinilai tidak sesuai.
Berkaitan dengan profesi, kode etik menjelaskan nilai – nilai professional suatu profesi yang menjadi suatu standard suatu profesi menjalankan pekerjaan dan kegiatannya. Nilai professional ini disebut juga dengan asas etis. Ada empat asas etis, yaitu : (1) Menghargai harkat dan martabat (2) Peduli dan bertanggung jawab (3) Integritas dalam hubungan dan (4) Tanggung jawab terhadap masyarakat. (Chung, 1981).
Menurut Usada dan Suharno (2009:19), kode etik profesi merupakan norma – norma yang harus diindahkan oleh tiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya di dalam hidupnya di masyarakat. Norma –norma tersebut berisi petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan – larangan, yaitu ketentuan – ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulannya sehari – hari dalam masyarakat.
Bila disimpulkan mengenai berbagai pendapat ini, kode etik berarti suatu aturan, tata nilai dan norma yang telah disepakati suatu profesi tertentu sebagai tonggak untuk mengatur tingkah laku, pekerjaan dan kegiatan mereka dalam kaitannya dengan kehidupan sehari – hari dalam masyarakat.

SUMBER :
Lisa Anggraeni. 2012. Pengertian Kode Etik .   http://lisagirgis.blogspot.com/2012/04/pengertian-kode-etik.html (diakses 9 Maret 2012 pukul 14.00)
Pakgalih. 2009. Pengertian dan Fungsi Kode Etik    http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/ (diakses 9 Maret 2013 pukul 14.10)
Usada dan Suharno. 2009. Profesi Kependidikan. Surakarta : UNS press


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan Inklusif


Hari ini saya mendapat mata kuliah tentang pendidikan inklusif, bagi saya pribadi sebagai salah satu mahasiswa Pendidikan MIPA yang merupakan pelajaran eksak, mata kuliah ini adalah mata kuliah refreshing, hehe. Kapan lagi saya bisa menguplek – uplek *mengotak – atik teori lain selain tentang kimia? Cukup jenuh juga bagi saya untuk terus – terusan belajar dan bermain (baca : praktek / riset) tentang kimia. Saya perlu hal lain untuk menyeimbangkan otak saya, jadi tidak hanya otak kiri yang bekerja.

Nah, pendidikan Inklusif (di kartu mahasiswa tertulisnya pendidikan Inklusi) ini bisa berfungsi ganda bagi saya, di satu sebagai bekal saya untuk menjadi guru nantinya di sisi lain sebagai penyegar sejenak bagi otak saya.
Saya cukup tertarik dengan Pendidikan Inklusif. Oleh karena itu saya akan share sedikit apa yang saya dapat di perkuliahan saya hari ini.

Apa itu pendidikan inklusif ? Pendidikan yang tidak eksklusif (jelaslah !). Pendidikan Inklusif awalnya adalah gerakan, namanya Gerakan Equaly, siapa pencetusnya saya kurang tahu, tetapi saya sependapat dengan gerakan ini. Gerakan ini menitik beratkan pada pendidikan yang sama (equal) untuk semua orang, semua kalangan tanpa terkecuali dan tanpa batas, non – diskriminatif, menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan serta pendidikan yang ramah (mungkin artinya tidak membedakan dan memperlakukan setiap orang sama).
Kalau berbincang masalah keberagaman, dunia ini penuh dengan keberagaman dan perbedaan, jangankan dunia, Indonesia saja lah. Seperti yang kita tahu negeri ini kaya akan suku, bangsa dan bahasa, itu salah satu contoh keberagaman. Contoh lain ada pribadi yang “lengkap”, dalam artian memiliki dua mata, satu hidung, dua telinga, satu mulut, dua tangan, dua kaki dan anggota – anggota tubuh lain yang berfungsi dengan baik. Tetapi ada juga pribadi yang berbeda dengan kita (manusia mayoritas), yaitu tuna rungu, tuna wicara, tidak punya kaki, lumpuh (difable), dll. Yang saya tekankan disini, mereka tidak cacat ! Mereka hanya berbeda, ya hanya berbeda dengan orang kebanyakan. Mengutip ucapan dosen saya hari ini.
“Coba bayangkan kalau di dunia ini semua orang berkaki satu, berarti kalau kita mempunyai dua kaki, kita dianggap cacat. Padahal sesungguhnya kita tidak cacat, hanya berbeda”
Paham ini seharusnya disebarluaskan kepada orang – orang, bukan untuk membentuk paham baru, tetapi untuk mengubah pola pikir masyarakat kita terhadap orang yang berbeda. Untuk itulah saya menulis postingan ini.

“Dunia ini memegang kebenaran mayoritas, kaum minoritas sering disingkirkan atau malah diperolok dan kebenaran yang seperi ini bukanlah suatu kebenaran.”
Yang saya utarakan baru sebagian kecil dari keberagaman, masih banyak keberagaman lain yang terbentuk di era modern ini.

Tentu, kita tidak dapat menghindari adanya keberagaman ini, dan inilah yang menjadi dasarnya, bahwa keberagaman itu normal, perbedaan itu wajar dan perbedaan – perbedaan ini menghasilkan keseimbangan (harmoni) dalam dunia ini. Jadi menurut saya tidak ada salahnya ketika saya berteman dengan seorang gay, pemabuk, atau anak autis. Saya pikir mereka juga sama dengan kita. Dan tidak ada salahnya juga anak seorang pekerja seks itu bersekolah, bahkan pengemis, anak yang tidak punya ayah, atau tanpa akte kelahiran, mereka juga berhak bersekolah bukan?
Saya pernah punya satu cerita tentang seorang anak autis, sebut saja namanya Alfa. Saya tidak mengenalnya, bahkan belum pernah bertatap muka dengannya. Tapi saya selalu mendengar cerita tentangnya melalui kerabat saya. Kebetulan kerabat saya seorang yang merawat dia, menemaninya bersekolah. Alfa terlahir di keluarga yang mapan, bahkan berkelimpahan. Tetapi karena dia autis, tidak banyak sekolah yang menerimanya. Ada suatu yayasan yang menerimanya untuk bersekolah bersama dengan anak – anak lain yang dianggap normal, tetapi mereka mengajukan syarat kepada orang tuanya untuk memberikan bantuan yang luar biasa banyak bagi sekolahnya. Oleh karena hal inilah sekolah ini menerimanya, untuk merauk keuntungan dari seorang Alfa. Beberapa lama sekolah ini kemudian memutuskan untuk mengeluarkan Alfa dari sekolah, tidak tahu karena apa. Kemudian orang tuanya mencarika sekolah lain untuk Alfa, dan akhirnya mereka menemukan SD negeri yang mau menerimanya. Tetapi ini tidak bertahan lama. Selang beberapa bulan, Alfa dikeluarkan. Jadi, sekolah ini pun gagal menerapkan pendidikan inklusif. Akhirnya, Alfa di sekolahkan di Sekolah Khusus (SLB).

Ya, pendidikan inklusif mungkin belum diterapkan di Indonesia. Dan mungkin untuk saat ini belum bisa diterapkan, saya juga menyadari hal itu. Tetapi kuliah ini cukup merubah pemikiran saya tentang mereka, saya menganggap diri saya normal dan mungkin juga secara tidak langsung menganggap mereka jijik dan kotor. Tetapi sesungguhnya, mereka hanya diciptakan Tuhan berbeda dan itulah yang membuat harmoni J
Jadi kalaupun saya menghadapi anak – anak yang diciptakan berbeda atau yang punya keadaan berbeda, saya bisa memakai pemikiran ini sebagai dasar berpijak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Petuah CINTA ala Pak Tua

diambil dari buku "Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah" by Tere Liye


"Kalian tahu, cinta itu beda - beda tipis dengan musik yang indah"
"Ya, cinta itu macam musik yang indah. Bedanya cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti."

"Kalian tahu, cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu."


"Cinta sejati adalah perjalanan ... Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekadar muara. Air laut akan menguap menjadi hujan, turun di gunung - gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi Kapuas. Itu sikluas tak pernah berhenti, begitu pula cinta."

"Nah, siklus Sungai Kapuas ini jauh lebih abadi dibanding cinta gombal manusia, beribu tahun, tetap ada di sini, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, bahkan jarak dan waktu sudah bisa memutusnya."



"Camkan, bahwa cinta adalah perbuatan. Nah, dengan demikian ingat baik - baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun rasa cinta. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencinta tanpa selalu memberi."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I'am strong in YOU

Siang yang terik hari ini, saya berputar - putar mengharap sebuah tempat yang menyejukkan dan teduh. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah taman yang cukup besar di kota ini. Sebelum berangkat ke sana, saya membeli sebuah guling, karena guling di kamar saya sudah tidak layak pakai. Kemudian saya berjalan - jalan di taman kota ini dengan membawa guling. Mungkin orang - orang sudah melihat dengan wajah yang aneh. Bayangkan saja, saya membawa guling angry bird berputar - putar di taman yang banyak dikunjungi orang. Haha, tapi terus saja saya berjalan - jalan tanpa memperhatikan mereka, terbesit rasa malu juga, tapi cukuplah mungkin dihilangkan saja.Sebelum menuju tempat itu, kami juga menyempatkan untuk membeli beberapa buah traktat, karena masih terngiang - ngiang prinsip Retreat Pekerja kemarin bahwa saya tidak boleh takut untuk memberitakan Injil, karena itulah saya mendapat panggilan istimewa ini. 

Puas berputar - putar, akhirnya kami mendapat tempat duduk kosong untuk sejenak melepaskan kelelahan dan kepanasan kami. Seperti biasa, cerita demi cerita mengalir di antara kami dan saya begitu menikmatinya. Kemudian seorang teman saya menceritakan tentang isi buku yang dia baca karya Watchman Nee kalau tidak salah judulnya Cara Membawa Orang Kepada Kristus, dia berkata seperti ini.
"Membagi traktat sebanyak 1000 buah dan ada satu orang yang diselamatkan adalah anugerah yang besar."

Berarti kemungkinan kecil seorang diselamatkan karena traktat. Kemudian kami bersepakat untuk memberikan traktat yang kami beli tadi salah satunya kepada tukang parkir di Taman ini. Saya merasa takut untuk memberikan traktat ini, sangat takut. Lalu saya menyerahkan kartu parkir dan traktat itu kepada teman saya agar dia yang memberikan kepada Bapak tukang parkir. Dia pun menyanggupinya, tetapi saya menarik kembali karcis dan traktat itu, kemudian berkata :
"Biar aku aja yang kasih,"

Saya menguatkan hati saya dan mengumpulkan sedikit keberanian saya. Ketika hendak memberikan traktat itu ada rasa kuatir dalam hati saya, bagaimana kalau orang itu nanti tidak berespon terhadap traktat ini? Bagaimana kalau traktat ini mau dibuang? Tetapi terserah, saya tidak peduli dan menanggalkan semua pikiran - pikiran negatif saya. Saya harus melakukan hal ini. HARUS. Saya memberikan karcis dan traktat itu kepada bapak tukang parkir, dan berkata "Pak, ini dibaca ya," 
Bapak itu menjawab, "buat apa mbak?"
Say tidak sempat menjawab pertanyaan bapak itu. Tetapi dalam hati saya berkata "Untuk nyawa bapak di kekekalan nanti,"

Saya bersyukur, karena ada pribadi yang menguatkan saya, berada di samping saya dan bekerja melalui saya, itulah pribadi Yesus Kristus. Saya tidak tahu apakah bapak itu akan mengambil keputusan untuk membaca traktat itu atau tidak. Biarlah Allah yang bekerja, biarlah Allah sendiri yang berhadapan dengan bapak itu, saya hanya perantara-Nya. 
Hilangkan segala ketakutan saya dan teruslah pakai saya untuk menceritakan perbuatan - perbuatan Mu Ya Allahku
Ada sukacita yang begitu besar setelah saya membagi traktat itu, bahkan saya tersenyum lebar dan berteriak - teriak di motor dan menceritakan kepuasan saya. Tugas saya saat itu selesai, tapi tugas saya tidak berhenti sampai di situ. Saya masih memiliki 3 buah traktat yang siap dibagikan kepada orang. Saya masih memiliki berjuta (lebay) pengalaman dengan Tuhan untuk diceritakan kepada orang.
Mari kita terus menjadi saksi-Nya di dunia ini dan lupakanlah segala kekuatiran dan ketakutanmu, karena Allah yang bekerja
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asal Mula blog ini

Mengingat kembali alasan terbesar kenapa saya mulai menulis blog karena terinspirasi oleh seseorang yang tidak perlu disebutkan. Seorang yang berbakat dalam hal menulis dan menganalisis suatu tema dan menghubungkannya dengan menarik. Ketika saya bilang
"Tulisannya bagus mas,"
dia menjawab ,"Makasih, kamu bikin aja dek,"
Saya memikirkan hal itu, rasanya ingin juga untuk mengembangkan hobby menulis. Tetapi mengirimkannya ke dunia luas? Mungkinkah? Merasa kalau tulisan saya tidak sebagus itu dan tidak layak dibaca orang. Saya tipe orang yang lebih suka mengungkapkan semua rasa dan gejolak di jiwa lewat perkataan dan ekspresi. Meskipun saya suka menulis *bahkan saya punya buku harian sejak SD* tetapi saya merasa tidak mahir dalam hal ini.Saya akan menceritakan kenapa saya merasa tidak cukup mahir :)
Dulu, saya termasuk murid terbaik di kelas (SD) dan ketika ada perlombaan tentang menulis di tingkat provinsi Jateng dan DIY, guru saya mengikutkan saya dalam lomba itu. Saya lupa temanya apa karena sudah lama sekali, hehe. Tetapi yang jelas saya menulis kalimat - kalimat itu sendiri dan kemudian meminta tolong kepada ayah saya untuk mengetiknya.(jaman itu belum bisa mengetik sendiri) Akhirnya teks itu dikirimkan ke tempat penyelenggaraan lomba. Dan ternyata dari beberapa orang wakil sekolah, saya termasuk dalam nominasi juara dan harus mengikuti training dan pembagian hadiah di Salatiga. Kami bertiga, dan orang tua masing - masing serta seorang guru saya berangkat ke Salatiga dengan bergembira. Sampai disana kami melakukan banyak aktifitas, menyanyi, mendengarkan cerita, makan dan lain - lain. Tiba saatnya pembagian hadiah, dan ternyata saya mendapat juara harapan 3. Sedangkan teman saya yang lain mendapat juara 1 dan 2. Di satu sisi, saya senang sekali pada saat itu, karena saya mendapat piagam dan uang yang jaman itu sangat banyak (ukuran anak SD). Tapi di sisi lain juga malu, karena dua orang teman saya lebih unggul daripada itu.
Kemudian beberapa hari kemudian, saat upacara di sekolah kami bertiga menyerahkan prestasi itu kepada kepala sekolah di hadapan para murid dan guru. Dua orang lainnya menyerahkan piala, sedangkan saya hanya menyerahkan piagam sebagai juara harapan III. Ada orang - orang yang berceletuk :"Kok kamu cuma dapet harapan 3 toh on? Kan si x dan y dapat juara 1 dan 2, kenapa nggak sekalian kamu juara 3?"
ketika mendengar hal itu rasanya cukup down dan bete sekali. Seingat saya dulu saya menjawab pertanyaan itu dengan cetus dan mengejek teman saya yang lain. 
Mungkin oleh karena itulah saya merasa tidak cukup terampil dalam menulis dan takut untuk menuangkan pikiran saya.
Tetapi setelah pemaksaan, sugesti dari kakak tadi dan teman saya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengijinkan tulisan saya terbit di dunia maya hehe :). Saya membuat blog ini bersama seorang teman dekat saya di masa itu. Kami berlari - lari di SAT (tempat internet gratis di kampus) dan membuat blog dan menerbitkan tulisan pertama kali di media sosial bersamaan. Kalau berminat bisa lihat postingan pertama saya disini.Saya begitu senangnya setelah menerbitkan satu tulisan saya dan mendapat apresiasi positif dari orang lain. Ternyata juga tidak seburuk yang saya pikirkan kan. 
Dari membuat blog ini saya belajar untuk melawan ketakutan saya dan membagi hidup saya pada dunia. Selain itu saya juga belajar untuk jujur pada diri sendiri apa yang saya pikirkan dan rasakan.Serta belajar untuk tidak menganggap diri saya rendah, karena saya begitu istimewa dan unik :)

Jadi itulah alasan kenapa blog ini lahir dan untuk mengapa saya rindu lagi untuk menulis akan saya ceritakan di masa yang akan datang hehe :)
Semoga blog ini menjadi berkat untuk yang membacanya.
Selamat malam. Tuhan memberkati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS